Trensaatini – Bali, pulau dengan pesona alam dan budaya yang memikat, kini tengah bersiap menyambut perkembangan infrastruktur transportasi udara yang signifikan. Selain Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang telah beroperasi, rencana pembangunan Bandara Bali Utara di Kabupaten Buleleng kembali mengemuka setelah sempat tertunda.
Bandara Ngurah Rai: Perluasan untuk Menampung Peningkatan Penumpang
Bandara Ngurah Rai, yang terletak di selatan Bali, telah menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan kapasitas yang terus meningkat, perluasan bandara ini menjadi langkah strategis untuk mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan reklamasi pada tahun 2018 untuk meningkatkan kapasitas bandara. Namun, perluasan ini sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
Bandara Bali Utara: Kembali Mengemuka Setelah Penundaan
Rencana pembangunan Bandara Bali Utara di Kabupaten Buleleng telah menjadi perbincangan sejak beberapa tahun lalu. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di Bandara Ngurah Rai dan mendorong pemerataan pembangunan di Bali.
Pada Februari 2023, Gubernur Bali I Wayan Koster mengumumkan penundaan pembangunan Bandara Bali Utara. Alasannya, bandara tersebut memerlukan infrastruktur pendukung yang memadai.
Namun, pada Oktober 2024, Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan komitmennya untuk melanjutkan proyek ini. Dalam pertemuannya dengan tokoh-tokoh di Bali, Prabowo menegaskan bahwa Bandara Bali Utara akan segera dibangun di Kabupaten Buleleng.
Dukungan Pemerintah dan Investor
Pembangunan Bandara Bali Utara mendapat dukungan dari berbagai pihak. PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) telah menandatangani nota kesepahaman dengan ChangYe Construction Group, perusahaan konstruksi terkemuka asal Tiongkok, dengan investasi sebesar USD 3 miliar atau setara Rp50 triliun.
Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, juga menyatakan bahwa pembangunan bandara ini telah menjadi kebijakan strategis pemerintah pusat dan diharapkan dapat mendukung pemerataan infrastruktur serta memajukan pariwisata di Bali, terutama di wilayah utara.
Proyeksi dan Manfaat
Dengan adanya dua bandara, Bali diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penumpang dan mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di Bali Utara. Pembangunan Bandara Bali Utara diharapkan dapat menjadi katalisator perkembangan wilayah utara, membawa keseimbangan antara selatan yang sudah maju dengan utara yang masih berkembang.
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan daerah. Masyarakat Bali juga berharap bahwa pembangunan bandara ini akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, sehingga mempermudah mobilitas wisatawan dan barang.
Tantangan dan Harapan
Meskipun proyek ini menjanjikan banyak manfaat, tantangan tetap ada. Pembangunan infrastruktur besar memerlukan perencanaan yang matang, koordinasi antar instansi, dan perhatian terhadap dampak lingkungan serta sosial.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam memastikan bahwa pembangunan Bandara Bali Utara dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Bali.
Kesimpulan
Rencana pembangunan Bandara Bali Utara dan perluasan Bandara Ngurah Rai menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur transportasi udara di Bali. Dengan dukungan pemerintah dan investor, diharapkan proyek ini dapat terwujud sesuai rencana dan memberikan dampak positif bagi perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Bali.