Trensaatini – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meningkat dan mengeluarkan abu vulkanik yang berdampak pada jarak pandang di wilayah sekitarnya, termasuk area perairan Labuan Bajo. Abu vulkanik yang terbawa angin menyebabkan gangguan pada pelayaran, terutama kapal wisata yang rutin melayani wisatawan di kawasan ini.
Pihak berwenang telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh operator kapal wisata untuk meningkatkan kewaspadaan demi menjaga keselamatan wisatawan dan kru. Berikut perkembangan lengkap dari peristiwa ini.
Kronologi Erupsi Gunung Lewotobi
Gunung Lewotobi, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, mulai menunjukkan peningkatan aktivitas sejak awal November 2024. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan yang terjadi beberapa hari terakhir mengeluarkan kolom abu vulkanik setinggi 2.000 meter dari puncak gunung.
Abu vulkanik ini terbawa angin hingga ke wilayah perairan Labuan Bajo yang berjarak sekitar 300 kilometer dari gunung. Meski erupsi tidak tergolong besar, dampaknya cukup signifikan pada aktivitas wisata bahari di kawasan tersebut.
Dampak Abu Vulkanik pada Pelayaran
Abu vulkanik dari Gunung Lewotobi menyebabkan jarak pandang di beberapa titik perairan Labuan Bajo berkurang hingga di bawah 2 kilometer. Kondisi ini meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi kapal-kapal kecil yang biasa digunakan untuk tur wisata ke pulau-pulau seperti Pulau Komodo, Padar, dan Rinca.
Selain jarak pandang, abu vulkanik juga berpotensi mengganggu mesin kapal dan menyebabkan kerusakan pada komponen penting seperti sistem pendingin dan filter udara. Oleh karena itu, operator kapal diminta untuk memeriksa kondisi kapal secara menyeluruh sebelum berlayar.
Imbauan dari Pihak Berwenang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini kepada seluruh pelaku pelayaran di sekitar Labuan Bajo. Kapal wisata diminta untuk:
- Mengurangi frekuensi perjalanan: Terutama jika jarak pandang di bawah standar aman pelayaran.
- Melengkapi alat navigasi: Seperti radar dan GPS untuk membantu navigasi di tengah jarak pandang yang terbatas.
- Meningkatkan koordinasi: Dengan otoritas pelabuhan dan pihak berwenang setempat untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi cuaca dan aktivitas vulkanik.
Sementara itu, wisatawan yang berencana melakukan tur bahari juga diimbau untuk selalu mematuhi arahan dari operator kapal dan pihak berwenang demi keselamatan.
Respons Operator Kapal Wisata
Beberapa operator kapal wisata di Labuan Bajo mengaku sudah mulai mengambil langkah antisipasi. Mereka memeriksa ulang kondisi kapal dan mengurangi jadwal perjalanan ke beberapa lokasi yang dianggap rawan.
“Keselamatan adalah prioritas kami. Jika kondisi tidak memungkinkan, kami akan menunda perjalanan hingga situasi lebih aman,” ujar salah satu pemilik kapal wisata di Labuan Bajo.
Dampak pada Pariwisata Labuan Bajo
Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, terkenal dengan keindahan alamnya dan sebagai pintu gerbang ke Taman Nasional Komodo. Erupsi Gunung Lewotobi dan dampaknya pada pelayaran tentu menjadi tantangan bagi sektor pariwisata di wilayah ini.
Namun, pelaku wisata tetap optimis bahwa dampak ini bersifat sementara. Mereka juga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait memberikan bantuan dan solusi untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas wisata.
Kondisi Terkini dan Prediksi Ke Depan
Menurut PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi masih berada pada level waspada (level II). Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tetap waspada, terutama terhadap abu vulkanik yang dapat terbawa angin ke wilayah lain.
BMKG juga terus memantau pergerakan abu vulkanik melalui citra satelit untuk memberikan peringatan dini kepada wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak.
Tips Aman Berwisata di Tengah Abu Vulkanik
Bagi wisatawan yang tetap ingin menikmati liburan di Labuan Bajo, berikut beberapa tips aman yang dapat dilakukan:
- Gunakan Masker: Abu vulkanik dapat menyebabkan gangguan pernapasan, sehingga penggunaan masker sangat disarankan.
- Perhatikan Informasi Cuaca: Selalu cek pembaruan cuaca dan kondisi pelayaran sebelum melakukan perjalanan.
- Pilih Operator Kapal Berpengalaman: Pastikan Anda menggunakan jasa operator kapal yang memprioritaskan keselamatan.
- Hindari Perjalanan Jauh: Jika jarak pandang sangat terbatas, sebaiknya tunda perjalanan ke lokasi yang jauh dari Labuan Bajo.
Kesimpulan: Waspada untuk Keselamatan Bersama
Erupsi Gunung Lewotobi menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi bencana alam. Meski dampaknya terhadap pelayaran dan pariwisata Labuan Bajo cukup signifikan, langkah-langkah antisipatif dari pihak berwenang dan pelaku usaha diharapkan dapat meminimalkan risiko.
Bagi Anda yang sedang atau akan berlibur ke Labuan Bajo, selalu prioritaskan keselamatan dan patuhi imbauan dari pihak terkait. Keindahan alam tetap dapat dinikmati dengan bijaksana di tengah tantangan seperti ini.