Trensaatini – Nama Mbah Bingah kembali menjadi buah bibir di kalangan pecinta alam dan pendaki gunung di Indonesia. Sosok lansia sederhana ini viral sebagai pahlawan yang tanpa pamrih memungut sampah di sepanjang jalur pendakian Gunung Merbabu. Aksinya yang konsisten dan tanpa lelah membersihkan sampah di gunung telah menginspirasi banyak orang, sekaligus menjadi tamparan bagi para pendaki yang lalai menjaga kebersihan alam.
Kisah Mbah Bingah pertama kali mencuat beberapa tahun lalu ketika sejumlah pendaki memotret aktivitasnya memungut sampah plastik, kaleng, dan sisa makanan yang ditinggalkan di jalur pendakian Merbabu. Kini, dengan semakin maraknya tren pendakian, aktivitas Mbah Bingah kembali mendapatkan perhatian. Tindakannya menjadi simbol peringatan bagi para pendaki untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menjaga kebersihan alam yang mereka nikmati.
1. Siapa Mbah Bingah?
Mbah Bingah, nama yang kini melekat sebagai simbol cinta alam, adalah seorang wanita lansia berusia sekitar 70 tahun yang berasal dari desa sekitar kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Setiap harinya, Mbah Bingah mendaki jalur-jalur pendakian di Gunung Merbabu sambil memunguti sampah yang tercecer. Meski usia sudah senja, semangatnya untuk menjaga alam tak pernah padam. Ia berjalan kaki hingga ke ketinggian ratusan meter di atas permukaan laut, hanya demi membersihkan jejak manusia yang kurang peduli lingkungan.
Kisahnya bukan hanya tentang seorang nenek yang mencintai alam, tapi juga menjadi pelajaran moral bagi semua pendaki. Mbah Bingah mencontohkan bahwa mencintai alam tak hanya cukup dengan berkunjung, tetapi juga merawat dan menjaga keasriannya. Dalam kesehariannya, ia tidak menerima bayaran khusus atas tindakan mulia ini. Mbah Bingah melakukan semuanya atas dasar kepedulian dan kecintaannya pada Gunung Merbabu.
2. Viral di Media Sosial, Mbah Bingah Jadi Inspirasi
Seiring dengan semakin banyaknya pendaki yang mengabadikan momen mereka di Gunung Merbabu, kisah Mbah Bingah pun tersebar luas di media sosial. Foto-fotonya yang tampak sedang memunguti sampah di jalur pendakian mengundang simpati dan decak kagum dari netizen. Mereka terharu dengan semangat Mbah Bingah yang, meski sudah berusia lanjut, tetap gigih menjaga kelestarian alam.
Kisahnya kemudian banyak diangkat oleh sejumlah akun pecinta alam dan komunitas pendaki, dengan harapan agar para pendaki bisa lebih bertanggung jawab terhadap sampah mereka. Warganet banyak yang memberikan dukungan moral kepada Mbah Bingah serta menyayangkan masih adanya pendaki yang abai terhadap kebersihan gunung. Tagar #RespectForMbahBingah dan #JagaAlam telah menjadi tren di media sosial sebagai bentuk apresiasi dan dorongan bagi para pendaki untuk mengikuti teladan Mbah Bingah.
3. Tamparan bagi Pendaki yang Kurang Peduli Kebersihan
Kisah Mbah Bingah tak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan tamparan keras bagi para pendaki yang kurang peduli terhadap kebersihan. Meskipun di berbagai jalur pendakian telah disediakan tempat sampah dan papan imbauan untuk membawa turun kembali sampah masing-masing, nyatanya masih banyak pendaki yang meninggalkan sampah sembarangan. Sebagai orang yang bertempat tinggal di kaki Gunung Merbabu, Mbah Bingah merasa terpanggil untuk membersihkan sampah-sampah tersebut, sebuah pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh masing-masing pendaki.
Aksinya ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan tanggung jawab menjaga alam. Beberapa pendaki mengaku merasa tersentuh dan malu ketika menyaksikan seorang lansia seperti Mbah Bingah bekerja membersihkan sampah yang mereka tinggalkan. “Kalau kita yang muda saja malas menjaga kebersihan alam, bagaimana kita bisa menghormati alam dan generasi berikutnya? Mbah Bingah adalah tamparan bagi kami semua,” ujar salah satu pendaki yang mengaku sering melihat Mbah Bingah di Merbabu.
4. Pesan Moral yang Disampaikan Mbah Bingah
Mbah Bingah mungkin tak pernah mengeluarkan pernyataan panjang atau berbicara di hadapan publik, tetapi tindakannya telah menginspirasi banyak orang untuk lebih mencintai alam. Ia menjadi contoh nyata bahwa menjaga alam bukan sekadar slogan, melainkan tanggung jawab bersama. Tanpa meminta pamrih, ia telah menunjukkan bahwa tindakan kecil seperti memunguti sampah di gunung adalah bentuk kepedulian yang dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan.
“Alam ini seharusnya kita rawat bersama. Kalau tidak, nanti anak cucu kita hanya akan melihat kerusakan,” ucapnya dalam salah satu percakapan dengan pendaki yang mendokumentasikan aktivitasnya. Baginya, menjaga kebersihan gunung bukan hanya kewajiban pihak pengelola atau pemerintah, tetapi tanggung jawab semua orang yang menikmati keindahannya.
5. Upaya Komunitas Pecinta Alam Mendukung Mbah Bingah
Melihat aksi Mbah Bingah yang konsisten, beberapa komunitas pecinta alam dan relawan kebersihan gunung berinisiatif untuk turut membantu aksinya. Mereka melakukan kegiatan bersih-bersih secara rutin di jalur pendakian, juga menyediakan kantong-kantong sampah bagi para pendaki yang hendak naik. Beberapa komunitas bahkan telah membuat program “Gerakan Satu Sampah Satu Pendaki” yang bertujuan untuk mengedukasi dan mengajak pendaki agar membawa turun sampah mereka sendiri.
Selain itu, ada pula yang memberikan bantuan peralatan sederhana seperti sarung tangan, sepatu, dan tongkat pendakian untuk Mbah Bingah agar ia tetap aman dan nyaman saat melakukan tugas mulianya. Inisiatif ini mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat, dan diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pendaki lainnya untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
6. Harapan bagi Para Pendaki untuk Lebih Bertanggung Jawab
Aksi Mbah Bingah yang konsisten menjadi pengingat bagi semua pendaki agar lebih bertanggung jawab terhadap kebersihan alam. Memang, menikmati keindahan gunung adalah hak setiap orang, tetapi menjaga kebersihannya adalah kewajiban yang harus dipegang teguh. Beberapa pendaki berpendapat bahwa perlu ada regulasi lebih tegas terhadap mereka yang meninggalkan sampah di gunung, misalnya dengan menerapkan denda atau aturan larangan mendaki bagi yang melanggar.
Dengan semakin banyaknya orang yang tertarik mendaki gunung, pendidikan lingkungan dan sosialisasi mengenai pentingnya kebersihan gunung perlu terus digalakkan. Pihak pengelola juga diharapkan dapat meningkatkan fasilitas kebersihan di jalur pendakian, sehingga tidak ada lagi alasan bagi para pendaki untuk meninggalkan sampah sembarangan.
Penutup
Kisah Mbah Bingah, pemungut sampah di Gunung Merbabu, adalah inspirasi sekaligus tamparan bagi siapa pun yang menikmati keindahan alam tanpa menjaga kebersihannya. Di usianya yang tak lagi muda, ia menunjukkan bahwa mencintai alam harus dibuktikan dengan tindakan nyata, bukan hanya sekadar kata-kata. Tindakannya menjadi cermin bagi kita semua, terutama para pendaki, untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Mari kita jadikan Mbah Bingah sebagai teladan dalam menjaga kelestarian alam dan memperlakukan gunung sebagai bagian dari kehidupan yang harus dirawat. Semoga dengan adanya sosok seperti Mbah Bingah, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan alam dapat meningkat, sehingga generasi berikutnya masih bisa menikmati keindahan alam Indonesia yang asli dan lestari.